13 Juli 2020
  • Gaya Hidup

Tidak terasa work from home sudah berjalan beberapa bulan lamanya, Sobat. Dari yang diisi rebahan sambil nonton drama Korea, apakah mulai membosankan? Yuk mulai melakukan hal yang bermanfaat seperti menanam sayuranmu sendiri di rumah.

Aneka sayur bisa kamu semai dan nggak perlu lahan luas untuk memulainya. Dari segenggam benih, bisa jadi sayuran yang sangat banyak. Kalau hasilnya memuaskan dan berlebih, bisa juga dijual lho. Lumayan kan buat mendukung gerakan ketahanan pangan di masa pandemi seperti ini.

Dengan menanam sayuran sendiri, kamu nggak bingung mau belanja apa ya untuk makan hari ini. Tinggal pilih sayurannya di kebun, risiko mengonsumsi pestisida berkurang, tubuh pun jadi lebih sehat. Meski tidak punya tanah lapang untuk menanam, kamu bisa melakukannya dengan berbagai cara seperti berikut ini.

Pot

Media tanam yang paling mudah adalah pot. Ukurannya yang beragam membuat pot mudah diletakkan di mana saja, baik di luar maupun di dalam. Bisa ditaruh di meja dan lantai, atau digantung di sudut ruangan agar tak makan tempat.

Perawatan tanaman di dalam pot pun nggak ribet. Di pagi hari, letakkan pot di area yang terkena sinar matahari dan sirami dengan air yang cukup. Tanaman seperti seledri, daun bawang hingga selada bisa disemai di sini.

Polybag

Kantung plastik berukuran cukup besar ini adalah media tanam yang fleksibel. Bisa untuk menanam sayuran berukuran kecil seperti seledri, atau untuk menanam cabe dan tomat yang pohonnya lebih besar. Jika tak menemukan polybag di rumah, manfaatkan saja plastik bekas kemasan minyak atau plastik dengan ukuran besar dan tebal. Lubangi bagian bawahnya, lalu isi dengan tanah, jadi deh polybag buat menanam sayur.

Untuk menumbuhkan sayuran dengan polybag, lahan yang diperlukan sedikit lebih luas daripada pot. Pastikan areanya terkena sinar matahari pagi agar tanamanmu tumbuh dengan baik ya guys.

Hidroponik

Media tanam yang satu ini juga disukai banyak orang karena ringkas dan tak perlu tanah. Teknik ini cocok dipakai untuk kawasan yang memiliki sedikit sumber air, dan tak memerlukan banyak lahan.

Ada beberapa sistem hidroponik yang bisa dipakai, seperti sistem NFT (Nutrient Film Technique) dan sistem Wick yang menggunakan media botol dan cocok untuk pemula. Untuk menggunakan teknik ini, sebaiknya pilih lokasi yang paling banyak terpapar sinar matahari. Kamu bisa meletakkannya di atas atap yang berbentuk rata, atau di pagar rumah.

Aeroponik

Kalau sudah mahir bercocok tanam dengan menggunakan media hidroponik, boleh mencoba teknik aeroponik. Caranya mirip, hanya saja pada sistem aeroponik akar tanaman tak dicelupkan ke air secara terus menerus, melainkan disemprot dalam bentuk kabut sehingga memerlukan area yang lebih luas dan alat yang lebih banyak daripada hidroponik.

Biasanya teknik ini dilakukan untuk menanam umbi-umbian seperti kentang. Sayuran seperti kol dan selada pun bisa ditanam dengan media ini dan hasilnya sangat baik. Tapi kamu harus sudah sangat mahir dalam bercocok tanam kalau mau pakai cara ini, karena tekniknya cukup ribet.

Kantong Tanaman

Teknik yang satu ini sangat ringkas dan bisa sekaligus jadi hiasan rumah. Pilihlah media tanam berbahan geotekstil yang sudah dilengkapi sistem irigasi dan lampu sinar UV, sehingga tak perlu banyak perawatan lagi. Pastikan saja kantong tanamnya diletakkan di area terbuka dan dapat banyak sinar matahari. Sirami dengan air dan tambahkan pupuk agar tanaman jadi subur.

Kekurangan dari kantong tanaman ini adalah jenis sayur yang bisa disemai tak begitu banyak. Harus tumbuhan yang berukuran kecil, agar kantongnya tidak jebol.

Sesuaikan media menanam sayuran dengan kondisi rumah kamu sekarang. Pastikan tanamanmu terhidrasi dengan baik agar tumbuh sempurna.

Bagikan Kesegarannya

Tinggalkan Komentar