Bicara tentang kuliner di Jawa Tengah dan Jawa Timur, nggak bisa lepas dari yang namanya jangan. Ini bukanlah sebuah larangan, tetapi jangan di sini adalah istilah untuk sayur dalam bahasa Indonesia. Bahan masakan ini beraneka rupa, mulai dari jangan bening yang biasanya terbuat dari sayuran hijau seperti bayam dan kacang panjang, hingga jangan pedas yang isiannya bermacam-macam.
Dari berbagai variasi jangan, yang belakangan banyak dicari oleh pecinta kuliner adalah yang bercita rasa pedas. Mulai dari yang pedasnya bisa diterima lidah siapa saja dengan mudah, hingga masakan yang menggunakan puluhan kilogram cabe. Variannya pun bermacam-macam, dari ayam hingga tahu tempe.
Jangan Pedas Ayam
Jangan pedas yang satu ini adalah varian yang paling banyak ditemukan di berbagai kota. Sebut saja di Kecamatan Genteng, Banyuwangi yang tersohor dengan ayam pedasnya. Atau Warung Pedesan Tangkilsari di Kabupaten Malang yang namanya sudah dikenal seluruh penjuru negeri.
Untuk membuat jangan pedas ini, pemilik warung mengaku habis puluhan kilogram cabe setiap harinya. Diolah dengan bahan segar, rasa pedas pada jangan yang satu ini merasuk sampai ke dalam tulang ayam dan sepiring nasi nggak akan cukup mengisi perutmu.
Mangut Lele
Di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, jangan pedas mangut lele adalah salah satu kuliner paling favorit. Masakan ini adalah kesukaan dari Sri Sultan Hamengkubuwono X lho, Sobat. Beliau sangat menyukai olahan lele yang diasap pakai arang kayu kemudian disajikan dengan kuah pedas ini.
Ada beberapa variasi mangut lele yang disajikan di kawasan Jawa Tengah dan Yogya. Ada yang lelenya difillet seperti kesukaan Sultan, ada juga yang disajikan utuh dengan cara diasap dan ada yang digoreng setengah matang baru kemudian disiram kuah pedas.
Yang pasti, versi mana saja akan membuat selera makan kamu jadi meningkat drastis. Sedapnya kuah pedas sungguh menggoda disantap dengan nasi panas.
Ayam Lodho
Kuliner yang satu ini berasal dari Jawa Timur bagian barat, tepatnya kawasan Blitar – Tulungagung dan Trenggalek. Ayam Lodho terbuat dari santan yang dibumbu pedas mirip dengan jangan pedas yang ada di Malang, namun pengolahan ayamnya berbeda.
Jika pada jangan pedas yang ada di Malang dan Banyuwangi ayamnya disajikan dalam bentuk goreng setengah matang. Pada lodho, ayamnya dipanggang terlebih dahulu hingga setengah kering, baru kemudian disiram kuah pedas yang berisi kemangi di dalamnya.
Soal tingkat kepedasannya, baik lodho maupun jangan pedas ayam Malang dan Banyuwangi sama-sama menusuk lidah. Siap-siap berkeringat dan perut panas setelah menyantap ayam lodho.
Jangan Pedas Tahu Tempe
Varian favorit lain dari jangan pedas adalah versi tahu dan tempe. Cara masaknya tidak jauh berbeda dengan versi ayam, hanya isiannya saja yang diubah. Ada yang memakai temped an tahu padat sebagai isian, ada juga yang memakai tempe kacang dan tahu gembos.
Untuk versi tempe kacang dan tahu gembos, biasanya ada di seputaran Kota Malang. Disajikan bersama nasi panas dan kerupuk, selera makanmu dijamin langsung naik drastis!
Tinggalkan Komentar